Sabtu, 27 Januari 2018

Judi Bola Terpercaya - 3 Biang Kerok Keterpurukan Persib di Piala Presiden 2018

Judi Bola Terpercaya - Persib Bandung yang berstatus juara edisi perdana Piala Presiden 2015 mesti melupakan mimpi mengulang prestasi th. ini. Tim Maung Bandung tersingkir dari persaingan perebutan turnamen pramusim dengan menyakitkan.

Persib terpuruk di persaingan perebutan Group A dengan cuma menempati tempat tiga besar. Sriwijaya FC tempati tempat tertinggi klassemen.

Tim bimbingan Mario Gomez alami dua kekalahan, yaitu waktu menjajal PSMS Medan (0-2) serta PSM Makassar (0-2). Walau sebenarnya, Hariono dkk. pernah diatas angin saat memenangkan duel pembuka kontra Sriwijaya FC dengan score 1-0.

Kompetisi versi PSM yang di gelar Jumat (26/1/2018) di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage, sejatinya jadi peluang untuk Persib buat buka kesempatan maju ke perempat final. Pada hari yang serupa, PSMS menanggung derita kekalahan 0-2 dari Sriwijaya FC.

Media Judi Bola Terpercaya mencatat bahwa sayang, Persib tidak berhasil memakai peluang emas dengan kalah menghadapi Tim Juku Eja. Walau sebenarnya, kubu versus turunkan scuad lapis ke-2 dengan adanya banyak pemain muda.

Persib miliki kesempatan mendulang point absolut, sesudah Zulkifli Sukur dikartu merah pada pertengahan sesi ke-2. Tetapi, yang berlangsung demikian sebaliknya, PSM dengan modal 10 pemain jadi menjebol gawang Tim Pangeran Biru. 

Dari tiga kompetisi Persib di Group A tampak bila club kampiun Indonesia Super League 2014 penampilannya tidak stabil. Gomez belum juga temukan click dengan pemain-pemainnya.

Judi Bola Terpercaya membedah titik lemah Persib Bandung waktu bertanding di turnamen pramusim mendekati Liga 1 2018. Apa sajakah kekurangan tim yang satu ini?

Sangat Banyak Serdadu Tua

Pergantian jadi masalah paling utama Persib Bandung. Sangat banyak pemain gaek di Tim Maung Bandung.

I Made Wirawan (36 th.), Supardi Nasir (34), Tony Sucipto (31), Atep Rizal (32), Hariono (32), Sergio van Dijk (35), Victor Igbonefp (32), jejeran pemain yang dapat disebut sudah melalui masa keemasan. Beberapa besar diantara mereka masih tetap jadi pelanggan tempat inti.

Persib semakin kental aroma serdadu veteran, waktu manajemen Persib memboyong balik Airlangga Sucipto (32) serta Eka Ramdani (33) mendekati Piala Presiden 2018. Keduanya sebagian musim paling akhir tidak sempat mentas di club elite sekali lagi.

Jejeran pemain asing Tim Pangeran Biru, Bojan Malisic (33), Michael Essien (35), Oh In-kyun (32) juga usianya tak akan muda.

Memanglah ada usaha manajemen dengan berikan peluang bermain semakin besar pada pemain didikan Akademi Persib. Sayangnya, diantara jejeran pemain belia Persib jenis, Febri Haryadi (21), Gian Zola (19), Billy Keraf (20), Puja Abdillah (21), tidak semua rata memperoleh jam terbang tinggi berlaga.

Beberapa besar diantara mereka seringkali duduk di bangku cadangan. Janganlah heran dengan modal pemain-pemain gaek Persib seperti kesusahan hadapi tim-tim kompetitor yang miliki scuad lebih fresh dengan adanya banyak young guns.

Berbelanja Pemain Asing yang Lambat

Kebijakan transfer pemain Persib di masa Mario Gomez relatif lambat.

Mendekati Piala Presiden 2018 Persib baru mendaratkan dua legiun import, Bojan Malisic serta Oh In-kyun, plus ditambah Victor Igbonefo yang dihitung jadi pemain naturalisasi.

Kehadiran Oh In-kyun bahkan juga pernah dipertanyakan banyak bobotoh. Gelandang asal Korea Selatan itu dinilai kurang layak bermain di Persib. Mutunya dilihat bebrapa umum saja, tidak sempat berkarier di club top Tanah Air.

Di bagian beda Persib pilih menjaga Michael Essien Ezechiel N'Douassel yang rapotnya kurang mengkilap di pentas Liga 1 2017.

Di bidang pemain lokal Persib menghadirkan duo Airlangga Sucipto serta Eka Ramdani, yang dinilai tak akan ada di top level.

Airlangga semakin banyak jadi pemain cadangan di Sriwijaya FC. Disamping itu, Eka berkiprah di club papan bawah, Persela Lamongan.

Banding dengan kompetitor di Group A, Sriwijaya FC serta PSM Makassar, yang banyak menghadirkan pemain baru, kebijakan transfer Persib berkesan stagnan. Walau sebenarnya, club yang satu ini di kenal kaya raya serta royal membayar pemain.

Gomez Masih tetap Kesusahan Beradaptasi

Pelatih asal Argentina, Mario Gomez, miliki reputasi mentereng di club Malaysia, Johor Darul Ta'zim (JDT). Tim itu jadi penguasa Liga Super Malaysia. Ditangan Gomez mereka pernah juara Piala AFC pada musim 2016 yang lalu.

Tetapi, Gomez pengetahuannya minim masalah sepak bola Indonesia. Pengalaman yang minim membuatnya perlu saat buat menyesuaikan.

Sang mentor cuma miliki hitungan saat kurang dari satu bulan menyiapkan Persib buat bertanding hadapi Piala Presiden 2018. Gomez mengatakan sekurangnya ia perlu enam bln. buat membuat soliditas permainan Tim Maung Bandung.

Saat yang terhitung lama, yang mungkin saja tidak dapat ia peroleh. Bobotoh Persib di kenal begitu rewel bila klubnya tidak berprestasi. Dalam histori, belum juga sempat ada pelatih asing yang berhasil di Tim Pangeran Biru. Telah delapan arsitek menepi lewat cara tidak enak karna tidak berhasil menghadirkan trofi buat Persib.

Kegagalan Persib melaju ke fase perempat final mungkin saja buat tidur Mario Gomez akan tidak tenang. Kursinya mulai panas.

Walau demikian manajemen Persib juga tidak harusnya terlepas tangan. Mereka yang menggaet nakhoda berumur 61 th., serta mengakui begitu percaya Gomez dapat mengerek prestasi Persib yang musim 2017 lantas tersungkur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Agen Bola Sbobet - Vicinius Junior Optimis Bermain Regular di Real Madrid

Agen Bola Sbobet - Vinicius Junior ketertarikan menyongsong transfer dari Flamengo ke Real Madrid. Dia menilainya peluang membela Los Bla...